KATURANGGA AYAM SURO / AYAM YANG MEMPUNYAI DAYA MISTIK

 

ayam Suro

Katurangga Ayam suro merupakan ayam yang memiliki daya mistik dan mempunyai ciri-ciri yang tidak semestinya ada pada ayam lain secara umum. konon ayam suro memiliki kekuatan mistik dan derajat yang lebih tinggi dibanding ayam lainnya sehingga ayam suro hanya bisa dilawan dengan ayam suro lainnya. karena bila ayam suro dilawan dengan ayam yang tidak memiliki unsur ciri ayam suro maka konon ayam lawan akan kalah tanpa sebab yang tidak jelas.

Lebih Detail Katurangga Ayam suro ( click link)

CIRI CIRI AYAM BIRMA

Label:


Aku Suka Gaya Tarung Burma, untuk kelas 2,8 kg ke bawah aku pikir burma
punya kelas yang tidak boleh di lihat sebelah mata, cara ayam tersebut memukul,
menghindar dan intensitas pukulan yang bisa di bilang luar biasa. Namun sangat
di sayangkan untuk ukuran yang melebihi 2.8 kg, ayam burma bisa dibilang belum
mempunyai nama kecuali ada beberapa ayam yang sudah cross breeding sehingga
mempunyai bentuk tubuh seperti ayam Thai, teknik tarung juga seperti Thai, daya
tahan seperti ayam vietnam/saigon, tapi intensitas pukulan dan daya serang
seperti ayam Burma itu sendiri. Namun jarang hal itu di dapat di kalangan saat
ini, walaupun ada pastinya ayam tersebut di jauhi banyak orang di kalangan,
namun tidak sedikit pula yang berhasil memenangkan pertarungan melawan ayam
tersebut. 


Secara Visual,
bisa di lihat dari foto yang saya lampirkan, secara detail fisik ayam ini tentu
sangat berbeda dengan jenis ayam aduan lainnya. Saya coba jelaskan sesuai
dengan apa yang saya tau tentang ayam ini adalah:


Ayam Burma Ori ataupun F1 yang sudah di import ke luar negara asalnya

  1. Berat
    badan ayam ini kurang lebih di bawah 3 kg
  2. Postur
    tubuhnya pun mirip sekali dengan ayam kampung yang ada di negara kita
  3. Tulangan
    ayam ini relative kecil ( kecuali sudah di Crossbreeding )
  4. Mempunyai
    Jari kaki yang kecil dan panjang
  5. Jenis bulu
    yang di miliki ayam ini adalah cenderung menjauhi warna ayam Thailand.
    Ayam Thailand memiliki warna dominan seperti Kuning Merah, Merah Hitam,
    atau pun hitam dan lainnya. Sementara ayam ini lebih kepada warna warna
    campuran dari merah, abu-abu, wido serta menjauhi warna primer ayam
    Thailand ( bangkok )
  6. Ayam Ori (
    asli ) Myanmar ini mempunyai gaya tarung yang unik yaitu, Nimpuk atau
    Nampar atau pranggal atau apapun itu sebutannya yang mendefiniskan
    bagaimana ayam ini bertarung tanpa mematuk kepala ataupun mematuk
    bagian tubuh lain sebelum memukul, jadi ayam ini berlaku spontan langsung
    memukul dan ini merupakan cara jitu untuk melukai tubuh lawan,
    kelebihan lain ayam ini adalah, mereka mempunyai sifat memukul tanpa
    mematuk. Dengan begitu mereka pun susah sekali untuk di patuk,
    cara ayam ini menghindar pun terbilang unik, ada yang dengan cara
    mundur sambil mukul, atau berlari kesamping sambil mukul, ngolong dan
    jarang sekali terlihat bermain rapat, sehingga untuk ayam ini sangat
    dianjurkan sekali permainan jangka pendek yang menggunakan Taji dengan
    catatan kita tau gaya tarung musuh seperti apa.


sesuai dengan Keunggulan karakter Jenis ayam masing
yang umumnya :



Birma = speed tinggi dan cendrung banyak timpuk dan bisa mundur jalu bagus .



Vietnam = Body/ tulangan ok . pukulan gancang . berdiri tegak/ sorong kuat .



Bangkok = Lebih cerdik .. teknik ok .speed normal pukulan ada juga yang gancang
( lebih indah untuk ditonton ).



Ratchatani : hampir kayak birma , tulangan lebih ok dari birma pure, agak
brutal . dan ada teknik juga seperti Bangkok.





Brazil = gaimana pemain bola brazil ( teknik tinggi ) pukulan halus .





Nah kelemahan nya jenis ayam diatas juga banyak pada umumnya .



Birma = tulangan kecil .ayam cendrung lebih kecil. ada juga yg jalunya ngak
ngak jalon.



Vietmam += ada juga ayam yang ngemut depan2 saja ( lambat .)



Ratchatani , Bangkok, Brazil : ya kebalikan dari yang atas klw yg jelek .





semua ayam ada yg bagus ada juga yg jelek .



sebuah penyilangan Antara A dan b ( bisa dapat yang A atau B juga atau
kombinasi A dan B) akan tetapi tidak semuanya AB . ( timbul pertanyaan Kenapa
tentunya ).



jawabanya , adalah ada gen Dominan dan resesif yang berperan ..





maka sebelum melakukan penyilangan harus bisa patikan bahwa Gen Dominan (
umumnya didapatkan dari beberapa kali penyilangan ( baca pemulian ternak ) ayam
A ( pukul gancang ) B ( speed tinggi ) bila digabungkan hasilnya akan merata A
dan B ,





Sedikit tambahan bang...





Selain faktor dominan/resesif, ada juga faktor lain yg disebut intermediate
(kalo ga salah, sy lupa istilahnya). Dimana sifat yg berbeda, menutupi sifat
lainnya.



Contoh :



Ayam tipe pukul depan kawin dgn ayam tipe dorong masuk sayap.



Pukul depan dan masuk sayap adlh dua sifat dari kombinasi gen yg berlainan.



Maka bisa jadi salah satu sifat tidak muncul. Misal pukul depan tidak muncul
krn ayam selalu dorong masuk sayap.





Jadi tidak mungkin kita punya sekaligus dua sifat yg kontradiktif dalam diri
satu ekor ayam.





Secara umum, kawin silang bangkok vs burma banyak yg gagal (meski ada juga yg
berhasil). Ini krn keduanya punya sifat yg kontras. Seperti kita tau, bahwa
ayam burma adlh 'anti' bangkok.



Burma tidak main, pukul saja. Sementara bangkok harus olah dulu baru pukul

Cara Mempercepat Pergantian Bulu Ayam

Label:



Force moulting adalah usaha merontokkan bulu unggas sebelum
masa waktunya. Selama masa meranggas (moulting) berat badan ayam akan berkurang
sekitar 400-600 gram yaitu dengan cara mengatur makanannya. Banyak metode yang
dilakukan dalam memberikan pakan kepada ayam yang sedang moulting, umumnya
yaitu selama 6 minggu diberikan makanan dengan kadar protein rendah tetapi
ditambah trace mineral dan vitamin, sesudah 6 minggu diberikan makanan yang
normal dan unggas akan berproduksi secara normal selama 4 minggu berikutnya.



Metode force moulting

Pada prinsipnya metode yang dipakai adalah dengan memberikan stress treatment
atau drug treatment yang pada pokoknya adalah dengan pemuasaan dan pembatasan
air minum, pemuasaan dan pembatasan makanan dan juga pembatasan sinar. Ada 4
metode force moulting :

1. Metode Convensional


* hari ke-1 dan ke-2, ayam sama sekali tidak
diberi makan dan minum
, sinar diberikan 8 jam/hari (penyinaran
alam).

* Hari ke-3, diberi makanan 50% dari total kebutuhan dan sinar diberikan 8
jam/hari

* Hari ke-4, ayam dipuasakan sama sekali

* Hari ke-5, perlakuan sama dengan hari ke-3

* Hari ke-6, perlakuan sama dengan hari ke-4

* Hari ke-7, perlakuan sama dengan hari ke-3

* Hari ke-8, perlakuan sama dengan hari ke-4

* Hari ke-9, perlakuan sama dengan hari ke-4,
dan air minum diberikan minum secara bebas (ad libitum)

* Hari ke-10 sampai hari ke-60, diberi makanan 75% dari kebutuhan dan minum
minum diberikan secara ad libitum

* Hari ke-61 dan seterusnya, makanan dan minum diberikan secara penuh,
pemberian sinar 14-16 jam/hari



2. Metode Milo
(California Program)


Inti dari metode ini adalah dengan pemberian milo/gandum, atau jagung saja
dalam waktu yang sangat lama. Metode ini cocok diterapkan untuk daerah beriklim
tropis. Adapun caranya adalah sebagai berikut :



* Hari ke-1 sampai ke-35, ayam diberi makanan secara penuh sesuai dengan
kebutuhan, hanya saja penyinaran secara alam dibatasi.

* Hari ke-36 sampai ke-45, ayam dipuasakan sama
sekali
dan sinar diberikan 8 jam/hari

* Hari ke-46 sampai ke-60 diberikan makanan hanya berupa gandum atau jagung
sebanyak-banyaknya dan sinar tetap 8 jam/hari

* Hari ke-61 sampai 68 ayam kembali diberikan makanan secara penuh, air
diberikan secara ad libitum, dan sinar diberikan 14-16 jam/hari.



3. Metode Macxindoe

Merupakan kombinasi dari kedua metode di atas, hanya saja dilakukan pembatasan
air minum, makanan dan daun lamtoro. Adapun cara metode ini adalah sebagai
beriukut :



* Hari ke-1 dan ke-2, ayam dipuasakan sama sekali

* Hari ke-3, ayam diberi air minum saja

* Hari ke-4 sampai ke-6 , ayam kembali dipuasakan

* Hari ke-7 sampai ke-10, perlakuan sama dengan hari ke-3

* Hari ke-11 sampai ke-25, ayam diberikan minum secara ad libitum dan makanan
diberikan 50% dari kebutuhan dan dicampur dengan daun lamtoro 20%

* Hari ke-26 dan seterusnya, ayam diberikan makanan secara penuh dan air minum
diberikan secara ad libitum.



4. Metode Washington



* Hari ke-1, ayam diberikan makan dan minum seperti biasa

* Hari ke-2 sampai ke-3, ayam dipuasakan dari
makan dan minum


* Hari ke-4, dipuasakan tetapi
diberikan minum saja

* Hari ke-5 sampai ke-49, ayam diberikan makanan 2,7 kg per 100 ekor layer, air
minum tetap diberikan

* Hari ke-50, diberikan makan dan minum secara penuh dan pemberian cahaya 14-16
jam/hari


Prerawatan Saat Penggantian Bulu Ayam Aduan


Proses penggantian bulu atau sering disebut dengan istilah
Mabung, Ngurak atau Moulting pd unggas, merupakan hal yg rutin dan terjadi tiap
tahun. Pada masa ganti bulu, biasanya banyak bebotoh yg tidak menyadari tentang
kondisi ayam yg membutuhkan berbagai mineral dan protein yg bertambah pada fase
ganti bulu. Bebotoh masih saja memperlakukan ayamnya dgn ransum biasa, padahal
ayam yg mengalami proses ganti bulu lebih memerlukan perhatian ekstra. Pada
fase ganti bulu ini merupakan fase istirahat yg panjang dan perlu diberikan
pakan khusus yang lebih bergizi tinggi dan mineral berikut vitamin yg cukup.
Pemberian pakan yg mengandung kadar protein yg lebih perlu diberikan karena
pada fase ini ayam memerlukan energi yg relatis lebih banyak. Bila kebutuhan
mineral dan protein tidak tercukupi dlm jumlah yg memadai maka ayam laga akan
mengalami penurunan kualitas fisiknya. Efek selanjutnya yang dapat terlihat
adalah kondisi berpengaruh pada saat ayam aduan kelak bertarung dimana ayam
terlihat lebih lemah dan jadi loyo. Sering kita temui di kandang bebotoh, ayam
laga yg dalam fase ganti bulu bermuka pucat kurang gairah dan terlihat lemas.



Pada masa ganti bulu, sebaiknya ayam diberikan Pakan Ayam Petelur dgn kadar
protein 16%, sedangkan pakan ayam yg lain sangat tidak cocok, karena kandungan
kalori dan protein yang terlalu berlebih. Hal ini ditujukan untuk menghindari
terjadinya kegemukan pada ayam, yg berakibat penumpukan pada tulang dada dan
hal ini akan sangat mengganggu stamina ayam. Karena ayam akan lebih mudah
kehabisan nafas (ngos-ngosan) dan pengembalian bentuk dan berat ideal ayam tsb
akan memakan waktu yang lebih lama lagi.



Pada saat ganti bulu, ayam aduan tidak memerlukan pemberian MINYAK IKAN yg
berlebihan. Ini bisa dinilai dari sehelai bulu ayam yg mengandung 85% protein,
2.5% lemak, 1.5% serat kasar, 0.2% kalsium dan 0.75% phosporus (berdasarkan
penelitian Charoen Phokpand). Jadi dengan dilihat komposisi kandungan bulu,
maka ayam tidak memerlukan minyak ikan. Namun pada saat ganti bulu,ayam lebih
membutuhkan protein, vitamin dan mineral yg cukup.




Kebanyakan bebotoh beranggapan pemberian minyak ikan dapat membuat bulu
mengkilap dan kuat. Minyak ikan mengandung ASAM LINOLEAT 99% sebaliknya ayam
hanya membutukan asam linoleat 1% saja yg bisa didapatkan dari pakan ayam aduan
umumnya. Padahal untuk membuat bulu mengkilap dan kuat cukup melalui pemberian
makanan berprotein yg cukup, sehingga kelenjar lemak yg ada pada ekor akan
berfungsi sebagai semir yang akan digunakan ayam untuk mengilapkan bulu
meskipun ayam tidak dimandikan.



Pada waktu ganti bulu, ayam tidak membutuhkan tenggaran/umbaran yg rutin, ayam
cukup diumbar 3 hari sekali saja untuk mengepakkan sayam dan melemaskan otot yg
kaku. Memegang ayam yang berganti bulu juga harulah berhati-hati, karena bulu
masih muda dan teras sakit bila dipegang. Dan kemudian jangan sesekali ayam
yang sedang berganti bulu dikumpulkan atau digabungkan dengan ayam betina,
karena bulu mengandung phosporus yg tinggi, yg merupakan makanan yang paling
diminati dan santapan lezat bagi ayam betina. Demikian juga bila dijadikan
pemacek, maka perhatikan kebutuhan karbohidratnya, jika kekurangan maka napsu
kawin akan menjadi menurun dan sebaliknya jika pemberian karbohidrat berlebihan
maka ayam akan menjadi terlalu gemuk yang juga dapat menurunkan nafsu kawin.



Kemudian, selama periode penggantian bulu yang biasanya memakan waktu beberapa
bulan, jangan lupa untuk memperhatikan kandang ayam, jangan sesekali
menempatkan ayam yang memiliki sudut2 kandang yang cukup tajam yang dapat
mengganggu pertumbuhan bulu dah bahkan bisa merusak bulu mudah yang baru
tumbuh. Hal ini juga harus menjadi perhatian karena jangan sampai seluruh upaya
keras kita di dalam menjaga pola makannya akan menjadi sia-sia belaka karena
penempatan kandang ayam yang tidak tepat. Dengan kata lain, untuk ayam yang
sedang mengalami penggantian bulu, mulai dari makanan, pengumbaran, dan
penempatan kandangnya tetap harus menjadi perhatian kita agar proses
penggantian bulu dapat berjalan dengan sempurna.

CARA MENGHEMAT PAKAN AYAM ADUAN

Label:


Cara menghemat pakan




Tak jarang seorang peternak mengeluh dan
merasa prihatin dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang lesu. Karena cepat
atau lambat, dia yakin dampaknya akan menghantam industri peternakan. Kondisi
perekonomian global selalu menjadi kambing hitam tatkala usaha yang kita rintis
sedikit mangalami kesuraman dan mungkin pada akhirnya akan tutup usaha alias
bangkrut. Lempar batu dan sembunyi tangan, mungkin itulah peribahasa yang pas
buat gambaran kondisi di atas.

Mengapa kami ibaratkan dengan peribahasa di atas? Karena kita jarang bahkan
mungkin tidak pernah melakukan introspeksi diri terhadap manajemen yang selama
ini kita terapkan pada usaha kita. Kita lebih senang menuduh kalau kesuraman
atau bangkrutnya usaha kita disebabkan oleh factor luar daripada factor dari
dalam. Padahal factor dari dalam tidak sedikit menjadi salah satu penyebab
utama dalam hal tersebut.

Salah satu faktor dari dalam yang perlu mendapat perhatian adalam masalah
manajemen pemeliharaan terutama masalah pakan. Walau kontribusinya sekitar 30%,
tapi tidak menutup kemungkinan bisa menjadi boomerang tanpa kita sadari. Oleh
karenanya pada kesempatan kali ini kami akan mengangkat tema tentang efisiensi
pakan. Karena kalau kita telusuri lebih jauh ternyata factor dalam yang paling
banyak menyebabkan kerugian adalah ketidakefisienan dalam penggunaan pakan di
samping faktor-faktor lain. Sehingga nantinya kita bisa melakukan penelusuran
dan pemecahan factor-faktor penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa faktor
penyebab kerugian :

1.      Pemberian pakan dengan porsi yang banyak.
Pemberikan pakan dengan jumlah sedikit tetapi menghasilkan produksi yang
optimal tentu lebih baik daripada pemberian pakan dalam jumlah banyak meskipun
hasilnya juga optimal. Produksi ternak tidak selalu bergantung dari seberapa
banyak pakan yang dimakan akan tetapi bergantung pada seberapa banyak pakan
yang dapat dicerna. Sehingga usaha maksimalisasi nilai kecernaan menjadi sebuah
solus alami yang bisa ditempuh. Kecernaan bisa dimaksimalkan kalau seluruh atau
sebagian besar komponen nutrisi bisa dicerna. Setidaknya ada tiga komponen
besar penyusun pakan yaitu pati (50-60%), protein (20-23 %) dan sellulosa
(3-7%).

2.      Kurang memperhatikan jenis pakan yang
diberikan. Pakan unggas terutama ayam dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu
: biji-bijian murni (grain), bijian
atau bungkil yang digiling (meal), campuran
dari beberapa meal (mash), mash yang
dibentuk seperti butiran (pellet), dan
pellet yang dibentuk butiran kecil ± 3 mm (crumble). Masing-masing
jenis unggas atau fase umur mempunyai tingkat keefektifan yang berbeda terhadap
respon jenis pakan yang diberikan.

3.      Mengabaikan pakan murah berkualitas. Kami
yakin bahwa kita semua menginginkan pakan dengan harga yang paling murah tetapi
menghasilkan produksi yang optimal. Ini bisa kita dilakukan dengan pemanfaatan
limbah pertanian yang relatif murah. Persoalannya, penggunaan limbah pertanian
sering menyebabkan produksi tidak optimal karena rendahnya kecernaan dan
absorpsi akibat serat yang tinggi dan adanya anti nutrisi. Untuk mengatasi
persoalan tersebut, penambahan zat aditif seperti enzim dengan spektrum yang luas
terhadap berbagai jenis serat dan antinutrisi menjadi sangat penting untuk
memaksimalkan kecernaan dan merombak antinutrisi sehingga tidak menghambat
proses kecernaan dan absorpsi.

4.      Kurang memperhatikan jadual pemberian pakan,
baik menyangkut jumlah pakan yang diberikan atau waktu pemberian pakan.
Pemberian pakan dengan frekuensi lebih sering akan lebih menghemat konsumsi
pakan daripada frekuensi pemberian pakan yang sedikit. Mengapa? Karena dengan
seringnya kita mendatangi tempat pakan maka kita akan mengetahui kondisi pakan
(keadaan dan jumlah) yang sebenarnya.

5.      Mengabaikan desain tempat pakan. Tidak ada
ruginya kalau kita melakukan desain ulang tempat pakan kita sehingga mampu
meminimalkan pakan tumpah. Menurut penelitian yang ada bentuk wadah pakan yang
kurang tepat dapat mengakibatkan pemborosan pakan sekitar 10%. Kalau kita bisa
memperbaiki kondisi ini berarti kita telah melakukan penghematan sebesar biaya
pakan sebesar 10%

6.      Mengabaikan energi yang terbuang. Penggunaan
pakan oleh ayam dikatakan efektif apabila pakan tersebut digunakan oleh ayam
untuk produksi bukan untuk selainnya. Perilaku ayam seperti kejar-kejaran,
berkelahi, atau berjalan mendatangi tempat pakan dan minum adalah kegiatan yang
dapat membuang energi secara percuma. Hal ini bisa kita minimalkan dengan
memberikan ruang gerak terbatas atau dengan mengurangi jumlah pakan yang
diberikan. Pemberlakuan ruang gerak yang terbatas di sini masih mengikuti
standar kepadatan kandang dan tingkat kenyamanan ternak. Adapun untuk pemberian
pakan yang dikurangi mempunyai tujuan untuk mengurangi konsumsi pakan dan
minumnya. Kalau saja kita melakukan penghitungan, maka akan didapat hasil bahwa
kunjungan ayam ke tempat pakan dan minum per hari nya antara 30-40 kali. Kalau
saja kunjungan tersebut bisa dikurangi, berarti kita bisa menghemat energi yang
terbuang yang semestinya bisa digunakan untuk produksi.

7.      Mengabaikan usaha penambahan zat aditif
seperti enzim atau lainnya yang memiliki spektrum luas dalam menghancurkan
serat atau zat anti nutrisi sehingga penyerapan pakan lebih optimal. Penambahan
enzim diyakini bisa menekan konsumsi pakan yang ujungnya akan meningkatkan
pendapatan dari penghematan biaya pakan (income over feed cost)

8.      Mengabaikan masa pertumbuhan ayam, kita tidak
sadar bahwa pada masa awal-awal pemeliharaan (DOC) pakan diberikan secara
ditaburkan di atas lantai yang dialasi kertas Koran atau lainnya. Hal ini akan
menyebabkan pakan menempel dan menggumpal yang akhirnya tidak terkonsumsi.
Selain itu, kita dapati juga banyak pakan yang tercecer dan terhambur
berjatuhan karena kertas sobek atau karena cekeran anak ayam. Oleh karenanya
usaha yang bisa kita lakukan adalah menggunakan tempat pakan bentuk piring (plate feeder) dan frekuensi
pemberian pakan bisa ditambah.

9.      Penempatan tempat pakan yang kurang tepat.
Penempatan tempat pakan yang digantung terlalu rendah akan menyebabkan banyak
pakan yang tumpah akibat terkais-kais atau bahkan tempat pakan rusak. Demikian
juga pada ayam petelur, karena pakan ayam petelur sering diberikan secara
sekaligus.

10.  Tempat minum yang bocor. Pada system pemeliharaan ayam petelur system
battery tempat minum biasanya letaknya di atas tempat pakan. Karenanya kalau
tempat minum yang bocor atau miring dapat menyebabkan pakan menjadi basah
sehingga pakan menjadi menggumpal dan akhirnya terbuang percuma.

11.  Kurang memperhatikan kondisi gudang atau tempat penyimpanan pakan.
Atap gudang yang bocor bisa menyebabkan tirisan air hujan masuk ke dalam
gudang. Padahal di dalam gudang terdapat tumpukan pakan yang siap kita berikan
kepada ternak kita. Akibat kebocoran tersebut dapat menyebabkan kelembaban
gudang meningkat dan tak jarang pakan menjadi berjamur, tercemar sehingga
kualitasnya menurun.

12.  Cara penyimpanan pakan yang kurang benar, Seringkali kita mengabaikan
faktor ini. Contohnya adalah tidak menggunakan pallet sebagai pembatas agar
pakan atau karung pakan yang ada dibagian paling bawah tidak kontak langsung
dengan lantai. Contoh lain seperti tidak mendahulukan pakan yang masuk gudang
duluan, pakan dibiarkan di luar gudang (atau bahkan masih di kendaraan) karena
tertundanya pemasukan pakan ke dalam gudang dan lain sebagainya.

13.  Membiarkan binatang pengganggu, burung-burung liar dan tikus sangat
cepat berkembang biak disekitar kandang ayam dan gudang. Binatang-binatang
tersebut secara tidak sengaja juga mengkonsumsi pakan walau dalam jumlah yang
relative sedikit disamping itu juga binatang-binatang tersebut dapat menjadi
perantara bibit penyakit (carrier).

14.  Menyepelekan usaha pengafkiran (culling),
pengafkiran merupakan suatu keharusan jika produktifitas ayam sudah tidak
sesuai harapan. Produktifitas ayam di bawah 50% perlu mendapat perhatian lebih.
Pemberian pakan kepada ayam yang tidak produktif akan sia-sia saja dan akan
mengakibatkan pemborosan pakan semata.

15.  Potong paruh (debeaking),
karena dengan potong paruh maka usaha pilih-pilih pakan akan dapat diminimalkan
sehingga pakan akan lebih banyak dikonsumsi.

Itulah beberapa faktor penyebab kerugian yang kita sadari atau tidak. Tidak
menutup kemungkinan masih banyak faktor penyebab lain yang belum kami ketahui
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karenanya masukan dan
kritikan sangat kami harapkan guna manambah sempurnanya artikel in

CARA MILIH INDUK AYAM SUPER BREED

Label:




Untuk mendapatkan ayam bangkok unggul kita harus tau
keturunan dan asal usul induk.Lebih bagus kalau induk berasal dari kalangan
juara,kalau tidak bagaimana cara mendapatkan induk ?.Caranya adalah dengan
menyeleksi induk lokal yang ada (bukan dari keturunan juara) yaitu dengancara
diadu induk betina sama induk betina dan perhatikan cara bertarungnya dan hasil
yang baik adalah leher dan kepala lawannya lebih banyak memar dan
membesar.Begitu pula untuk induk jantan diadu dulu selama lebih kurang 2 babak
air dan perhatikan pola bertarungnya.Untuk hasil terbaik adalah induk jantan
hanya melakukan pada pukulan leher dan kepala,pukulan seperti ini dapat
mematahkan leher serta membuat kepala lawan robek atau kepala lawannya memar
dan membesar.Setelah itu baru induk dirawat untuk dikawainkan.



Ciri-ciri induk betina yang bagus

1. Kepala seperti kepala ular,kalau dilihat dari depan

2. Mata menjorok kedalam dan bersih

3. Badan kalau dipegang seperti botol atau seperti batang pinang

4. Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang

5. Tulang sapit udang lebar (tulang dibawah pangkal ekor) 3 – 4 jari

6. Tidak pernah sakit dari anakan

7. Kalau dapat ada tajinya lebih bagus

8. Bulu mengkilat



Ciri-ciri induk jantan yang bagus

1. Kepala seperti buah pinang

2. Tulang kepala tebal dengan alis menjorok keluar

3. Tulang leher rapat

4. Kepak sayap rapat ke badan

5. Paruh melengkung sepeti paruh elang dan agak panjang

6. Kaki dan sisik kering

7. Jari kaki halus dan panjang

8. Tulang ekor(tulang sapit udang) rapat dan keras

9. Mempunyai kokok yang besar

10. Bulu mengkilat

11. Memiliki badan yang bulat seperti batang pinang

12. Memiliki tulang yang kokoh dan tegak seperti burung elang



Usahakanlah dari anak ayam sampai ayam dewasa dalam pemberian pakan memenuhi
kebutuhan ayam sesuai dengan umurnya.Ayam yang terpenuhi nilai pakannya dan tak
akan pernah sakit merupakan modal utama untuk menjadi petarung yang
tangguh.Umur induk jantan baru bisa diambil keturunannya setelah berumur 1 tahun
6 bulan atau setelah mengalami satu kali masa mabung/ganti bulu dan untuk induk
betina setelah 3 kali masa bertelur.Tapi pengalaman yang saya dapati makin tua
induk jantan ataupun induk betina semakin bagus,selagi induk tersebut masih
produktif dan masih mau kawin.


LEHER AYAM ADUAN


Leher ayam ADUAN yang ideal adalah yang memenuhi kriteria
antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan dan liat
sehingga efektif untuk mengunci. Banyak cara untuk melatih leher ayam, salah
satunya dengan rajin mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji coba
tarung (abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan
membuat otot leher terbentuk.



Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan terlalu pendek.
Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit menghindar dari pukulan lawan.
Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat sulit untuk mengunci
(ngalung) lawan.



Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas tulang leher
juga harus rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke leher. Banyak
kasus ayam KO adalah karena pukulan ke arah leher yang membuat ruas tulang
terbuka sehingga syaraf yang ada di leher terganggu sekaligus cedera tulang
leher.